Sunday, 22 March 2015

KE SOLO, MAMPIR WARUNG MAKAN BEBEK MOTIVASI!

Warung makan yang menyajikan masakan ini namanya BEBEK MOTIVASI. Lokasi di depan SMK Batik Solo.

Menyediakan berbagai menu masakan dengan bahan olahan bebek dan ayam. Bagi yang sedang di Solo silakan mampir. Olahan menunya kaya akan rempah. Cara penyajiannya dengan piring lidi dan kertas bungkus. Lalapan yang menemani menu adalah daun pepaya rebus dan timun. Tidak lupa yang menjadi ciri khas dari olahan ayam goreng yakni kremesnya. 

Makan di waktu siang hari dengan ditemani segelas es teh manis akan menambah citarasa enak yang tak terlupakan untuk terus bersyukur atas makanan yang terhidang di hadapan kita.

Review masakan

Secara umum seperti olahan ayam goreng pada kebanyakan warung makan. Nasi putih, ayam goreng, sambal, kremes dan tidak ketinggalan kremesnya. CHEFJEU mencoba mereview mulai dari ayam gorengnya. Sepintas ayam goreng nampak biasa, tapi setelah dicocol dengan sambal akan terasa perpaduan rasa bumbu rempah pada ayam dengan tambah pedas karena sambal. Uniknya lagi, sambal di warung ini bisa ambil sepuasnya alias disediakan sendiri di meja makan. Kemudian kita beralih ke bagian yang lain yakni lalapannya. Lalapan disini terdiri dari daun pepaya rebus dan timun. Agak ada nuansa beda dengan lalapan pada ayam kremes lainnya. Daun pepaya terasa sangat lembut, mungkin karena hasil rebusan yang lama dan tentunya tidak terasa pahit sama sekali. Yang dirasakan oleh CHEFJEU kesegaran dengan tekstur lembut. Untuk kremesnya sedikit agak keras tapi sangat renyah dan terasa bumbu gurihnya. Untuk nasinya super putih dan wangi. (jeu)



Tuesday, 17 March 2015

KOKI ASAL INDONESIA JUALAN SATE DI AS PAKAI TRUK

VIVA.co.id - Bagi warga Indonesia yang bermukim di Virginia namun rindu masakan khas Tanah Air, tidak perlu lagi khawatir. Sejak beberapa waktu lalu, terdapat sebuah restoran yang menyajikan masakan khas Indonesia dan dimasak langsung oleh koki asal RI pula.

Dikutip dari laman Share America, Rabu, 18 Maret 2015, salah satu menu masakan yang dijual koki Martin Setiantoko yakni sate.
Bukan disajikan di restoran. Martin memilih untuk menjual masakan asli Indonesia itu dengan menggunakan truk. Maka jadilah, Martin dan timnya menjajakan sate dengan menggunakan konsep food truck.

Strategi untuk memasarkan satenya pun tergolong unik. Martin langsung memilih tempat yang banyak pengunjung, dan langsung memasak di tempat.

Sebelum berjualan, dia telah menyiapkan bahan-bahan terbaik untuk membuat satenya memiliki cita rasa tinggi. Menurut Martin, dengan memasak langsung di truk akan lebih mudah menarik pembeli. Bau sate yang khas ketika dibakar membuat indera penciuman pembeli tergoda untuk mencicipi.

Martin mengaku, strateginya itu jitu menarik pembeli. Setiap jam makan siang, pembeli antre untuk membeli satenya. Dia mengatakan tidak menggunakan metode publikasi lainnya.

"Itulah indahnya mengenai truk makanan. Anda tidak perlu melakukan pemasaran," kata Martin.

Dia mengatakan memiliki dua truk. Truk itu dibelinya usai bekerja banting tulang dan keuntungan dari restoran di Virginia. Kini, pemasukan terbesarnya justru datang dari food truck itu.

Awal kisah

Kisah pedagang sate ini berawal ketika mempelajari ilmu kuliner di sebuah sekolah di Malang. Memiliki restoran sudah jadi impiannya sejak lama.

Martin kemudian pindah ke New York di usia 24 tahun. Saat itu dia hanya mengantongi uang US$150 atau Rp1,9 juta. Kendati impiannya jauh dari kenyataan, Martin tidak menyerah.
Dia bekerja sambilan sebagai tukang cuci piring selama lima tahun agar bisa memiliki uang untuk membuka restoran pertamanya.

Keinginannya punya retoran akhirnya tercapai. Namun, Martin mengaku tidak langsung dapat untung. Bahkan dia sempat bangkrut. Hingga memasuki tahun ketiga, keuntungan mulai diperoleh. Dari sanalah dia kemudian memutuskan untuk membeli dua truk.

Kini, tantangan yang dihadapi Martin yaitu mengelola waktu secara baik. Sebab, restoran dan truk harus tetap berjalan di waktu bersamaan, dan butuh pengawasannya langsung.

Selain itu, dia juga harus bisa membagi waktunya dengan tepat untuk bisa mengawasi ketiga tempat usahanya tersebut. Kendati usahanya ini kerap membuat pusing kepala, namun imbalannya setimpal.

"Melihat orang antre untuk mencoba makanan saya, semua pengorbanan itu benar-benar setimpal," kata Martin. (ase)

KE KLATEN, MAMPIR WARUNG SOTO PAK GARENG PEDAN!

Sabtu 14 Maret 2015 jam 14.00 kumulai perjalanan dari Semarang ke Klaten. Sejak di dalam kota Semarang sudah diiringi dg gerimis. Hujan yang ga rata, hujan menemani dengan setia sepanjang perjalanan.

Dalam rangka silaturahim ke lik yang anaknya nikah hari ini. Bertempat di Karanganyar tapi saya balik ke Klaten dulu baru besoknya bertolak ke Karanganyar. Isteri dan kedua anak bareng adik ipar naik bus langsung ke Karanganyar.

Hujan-hujan, lapar, tempat tujuan masih jauh, cocok mampir warung. Soto pak Gareng Pedan menjadi menu pilihan setelah dirundingkan. Soto pak Gareng Pedan menjadi pilihan.

Setelah parkir, langsung pilih tempat duduk lesehan biar suasana tambah hangat. Tidak ada 2 menit setelah pesan 2 mangkuk soto sudah terhidang. Satu mangkuk soto komposisinya sedikit nasi dengan kuah yang lebih banyak siap menghangatkan lidah dan badan. Sambal cabai rebus dan jeruk nipis menjadi teman untuk menambah suasana semakin cetarr. Kuah didominasi warna agak kekuningan karena bumbu rempah kunyit langsung terasa. Sekali sruput campuran bumbu rempah langsung memanjakan lidah pengunjung. Nah, agar semakin nikmat anda juga boleh menambahkan tahu goreng yang disuir-suir. Kuahnya membasahi bibir dan mulut dan sesekali nasi, semakin menambah citarasa enak. 



Harga menurutku sangat murah. Lima belas ribu dapet 2 mangkuk 2 teh anget dan 3 tahu goreng. Lokasi di sebelah timur toko mas Semar Pedan, tepatnya di depan kantor SWAMITRA seberang jalan. Buka mulai jam 14.00 an sampai dengan 22.00 WIB.
 
Bu buka sampai jam berapa? tanyaku basa basi sambil bayar. Ga mesti mas kada jam 2 buka, kadang jam 3, nunggu warung sebelah tutup karena jualannya soto juga. Tutup jam 10 kadang kurang kadang lebih, habiskan dagangan. Jawab ibu penjual. Alhamdulillah ramai ya bu. Timpalku berbasa basi lagi. (jeu)

Tuesday, 10 March 2015

SALAM MASAK!

Salam dari admin,
Semoga bisa menjadi tempat berbagi dan sharing tentang masak.

Chef Jeu