Saturday, 13 February 2016

DARURAT DAPUR HANGAT


Dalam tradisi kuliner di Vorstenlanden Jawa, konon ada dua madzhab utama mengikuti gaya hidup awal di masing-masing ibukota pecahan Kasultanan Mataram yang bersaudara.
Di Surakarta, yang sejak masa Ingkang Sinuhun Susuhunan Pakubuwana II mengembangkan hubungan 'saling menjaga eksistensi' dengan VOC seperti ditandai dengan perjanjian perwalian 1749, berkembang budaya "Keplek Ilat" yang secara harfiah lebih kurang berarti "memanjakan lidah." Maknanya, seluruh keluarga dapat saja pergi keluar untuk menikmati sajian yang diinginkan dari restoran dan warung makan.
Ini yang barangkali menjelaskan mengapa tradisi kuliner Surakarta sejak dulu berkembang pesat dan adaptif terhadap gaya masakan dari luar. Selat Solo yang menggabungkan Salad ala Barat dengan teknik dan bumbu Jawa, lalu ada Sate Buntel yang dibungkus lemak halus, Bestik yang empuk, Sosis Solo yang gurih, Timlo yang segar, Liwet, Tengkleng dan berbagai sajian lain setidaknya menunjukkan betapa kayanya kreativitas untuk mendukung kebersamaan ala Surakarta yang dibangun dengan cara menikmati kudapan di luar rumah ini. Jajan yang berbalut keakraban.
Hidangan ala "Keplek Ilat" biasanya dinikmati fresh, segar sekali masak.
Di Yogyakarta, di mana Ngarsa Dalem Sultan Hamengkubuwana I mengembangkan hubungan 'perlawanan halus' pada VOC sejak selesainya Perang Giyanti 1746-1755, tumbuh budaya "pawon anget" yang secara harfiah berarti "dapur hangat". Maknanya adalah bahwa kebersamaan di rumah menikmati apa yang ada amat diutamakan. Di masa prihatin, ini akan berkembang menjadi "Mangan Ora Mangan Kumpul".
Demi "Pawon Anget", seorang istri dan ibu tertuntut untuk memasak lebih dari satu menu demi dapat berhimpunnya seluruh anggota keluarga di meja makan. Konsekuensinya, masakan hari ini dapat dihangatkan berulangkali karena salah satu anggota keluarga mungkin amat menyukainya. Di masa kini, banyak rumahtangga asli Yogyakarta yang saya kenal rela memiliki 2 lemari pendingin demi menjaga falsafah ini.
Gudeg. Inilah yang pasti tercetus pertama di benak kita tentang Yogyakarta. Baik yang berbahan Gori (nangka muda) maupun Manggar (bunga kelapa), gudeg adalah wakil sempurna untuk falsafah "Pawon Anget". Semua pelengkapnya dari Areh, Ayam Kanil, Telur Pindang, sampai Sambal Goreng Krecek-nya adalah masakan yang jika kian dimasak-ulang seakan makin lezat. Nglendhi, kata orang Yogya. Demikian pula Brongkos yang daging dan kacang merahnya akan makin empuk, Baceman, juga Lodeh Kluwih, dan Jangan Bobor yang 'lintrek-lintrek'.
Hidangan ala "Pawon Anget" seringnya telah dimasak ulang beberapa kali. Istilah Jawanya, "dingat-nget bola-bali."
Nah, bagi kita hari ini; baik "Keplek Ilat" maupun "Pawon Anget" layak disusuri kembali demi menghidupkan sunnah dalam makan; berbincang, memuji Allah, membina keakraban, dan menghangatkan cinta.
Ketika menanggapi hadits bahwa Rasulullah meminta lauk, lalu diberi cuka, dan memujinya ketika makan, Imam An Nawawi menulis dalam Syarh Shahih Muslim, "Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk berbicara ketika makan, untuk membuat suasana akrab bagi orang-orang yang ikut makan."
“Dianjurkan berbicara ketika makan", tegas beliau dalam karyanya yang lain, Al Adzkaar. "Berkenaan dengan ini terdapat sebuah hadits yang dibawakan oleh Jabir rmmRadhiyallahu ‘Anhu sebagaimana yang telah kami kemukakan dalam 'Bab Memuji Makanan'. Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitab Al Ihya' menyatakan bahwa termasuk adab makan ialah membicarakan hal-hal yang baik sembari menikmati karunia Allah, juga membicarakan kisah orang-orang yang shalih.”
Para Suami dan Istri, para Ayah dan Bunda, barangkali inilah salah satu benteng keluarga menghadapi berbagai tantangan zaman; menghidupkan kehangatan suasana makan. Adalah darurat bagi kita untuk segera meneladani Rasulullah yang mengepaskan mulutnya di bekas bibir sang istri pada cawan yang dipakai minum. Adalah darurat bagi kita menikmati sebuah anggur yang digigit bersama demi meneladaninya. Adalah darurat bagi kita menunjukkan indahnya suap menyuapi antara Ayah dan Bunda kepada putra-putrinya.
Sebab di luar sana ada internet yang tanpa batas, media sosial yang bagai pisau bermata dua, godaan game online, pornografi, narkoba, seks bebas, hingga penularan LGBT yang masif; nilai kehadiran Ayah, Ibu, serta anak dalam kebersamaan yang hangat dan mesra adalah benteng darurat kita.
Mari menjadi suami atau istri yang lebih asyik ketika disentuh dan dipencet dibanding gadget. Mari menjadi ayah atau bunda yang lebih menarik ketika disentuh dan dipencet dibanding smartphone dan tablet. Peluk cium doa Bunda; usapan dan jenggungan Ayah pada Ananda sungguh penjaga yang kukuh untuk mereka.
Ini darurat "pawon anget" dan "keplek ilat". Ini darurat dapur hangat. (@sallimafillah)

Saturday, 6 February 2016

Cara memasak Kwetiau Ceker Lada hitam


Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membagikan resep masakan kwetiau ceker lada hitam. Intinya sama dengan cara memasak kwetiau pada umumnya, baik itu bumbu yang digunakan maupun cara memasaknya. Namun pada artikel saya kali ini akan mencoba sedikit memodifikasi dari bahan-bahan dasar yang biasa digunakan untuk memasak kwetiau. Misalkan biasanya memakai paprika diganti dengan cabe besar. Sedangkan tidak ada daging sapi atau daging ayam diganti dengan ceker ayam. Kwetiau sejarahnya masakan yang menyerupai mieberasal dari China yang terbuat dari tepung beras.

Bahan - bahan :
Langsung saja ke tema yang akan kita bahas, siapakan terlebih dahulu bahan-bahannya:
500 gram kwetiau basah / 200 gram kwetiau kering
10 buah ceker ayam
2 buah cabe hijau besar, potong 4
1 buah cabe merah besar,potong 4
1/2 buah bawang bombay
3 sdm kecap manis
2 sdm kecap asin
2 sdm saus tiram
1 sdt minyak wijen
1 sdt lada hitam, tumbuk kasar
1/2 sd tlada bubuk
2 sdm saus sambal botolan
200 ml air kaldu/ air biasa
1 siung bawang putih, cincang halus
Minyak goreng secukupnya

Cara memasak

1. Pisahkan helaian kwetiau agar tdk saling menempel dan siram dgn air panas,bila menggunakan kwetiau kering rebus smp lunak dan siap digunakan. Rebus ceker dgn garam. Secukupnya smp empuk. Sisihkan
2. Campur semua bumbu (saus tiram, kecap manis, kecap asin, minyak wijen, saus sambal, lada bubuk dan lada hitam) dalam mangkuk
3. Panaskan minyak, tumis bawang putih smp harum, kemudian masukkan bumbu saus, tumis sebentar. Tambahkan ceker rebus dan air mask sampai kuah mengental, masukkan bombay, cabe merah+hijau dan kwetiau, aduk2. Cicipin. Bisa ditambah sedikt garam/ kecap asin bila dirasa kurang asin (sy ga begitu suka asin). Aduk2 sebentar smp kuah meresap ke kwetiau. Angkat dan sajikan 

Demikianlah resep yang dapat kami bagikan tentang Cara memasak Kwetiau Ceker Lada Hitam yang bisa anda praktekkan di rumah.
(Sumber : Novi Herawati)

Sunday, 19 April 2015

Review menu : Soto Daging Pak Pandi Ngesrep Banyumanik

Warungnya dekat pinggir jalan Ngesrep, tepatnya pertigaan maju 10 m kiri jalan bila anda dari arah Patung Kuda Ngesrep Banyumanik. Meski dekat pinggir jalan suasana cukup rindang, karena masih dinaungi pohon - pohon Terembesi cukup tinggi. Bila anda berkesempatan ke kota Semarang silakan mampir di warung makan soto daging Pak Pandi Ngesrep Banyumanik. Pak Pandi sapaan akrabnya, beliau adalah pedagang soto yang kedua yang saya jumpai dan bisa jadi sianggap pelanggan, adalah orang asli Klaten. Sebelumnya ada pedagang Soto Ayam Pak Joko, beliau juga dari Klaten. Secara singkat bapak ini (baca : pak Pandi) es pesniunan pegawai negeri sipil mengisahkan menekuni bisnis kuliner yang satu ini memang berawal dari passion isterinya yang memang memiliki resep memasak yang cukup bercitarasa. Bahkan beliau menuturkan sampai menjual tanah di kampung halamannya, di Klaten sana untuk pindah ke Semarang dan membeli lahan di Semarang, tepatnya di kecamatan Banyumanik kota Semarang.

 Menu utama warun makan ini adalah soto daging ayam dan soto daging sapi. Yang menjadi ciri khas dari soto ini, kuahnya yang kental menunjukan banyaknya rempah-rempah untuk bumbu, dan suiran-suiran dagingnya yang makyosss. Mantap. Penyajian enggunakan mangkuk cekung ukuran sedang. Dengan deain mangkuk cekung ini berfungsi menahan agar panas kuah soto tidak cepat hilang. Karena permukaan mangkuk relatif lebih kecil.
Makan soto tidaklah lengkap bila tidak ditemani dengan beberapa lauk khas seperti tempe goreng, bergedel kentang, sate kerang, sate telur puyuh, sate kulit dan lain-lain. Satu lagi yang membuat spesial ketika kita menyempatkan diri untuk icip-icip d warung makan soto daging pak Pandi ini, yaitu ramuan minumannya yang menurut Chef Jeu makyoss istimewa deh. Bila anda pesan segelas es teh atau teh panas, aroma kuat tehnya sangat terasa dan manisnya pas. Kemudian bila anda pesan segelas jeruk hangat ata es jeruk anda akan disajikan minuman segelas jeruk yang mantap karena citarasa buah jeruknya sangat terasa.
Silakan dicoba, dan menjadi rekomendasi tujuan wisata kuliner anda. Artikel ini dibuat atas pengalman penulis sendiri tanpa ada tujuan untuk promosi atau pesanan dari pemilik warung makan. (jeu)

Cara Ekstrim Memasak Sate Daging

Cara ekstrim  memasak sate daging (sumber foto : whatsapp)

Bila anda belum pernah menyaksikan bagaimana cara paling ekstrim membuat sate, inilah cara membuat sate dengan ratusan tusuk sekalian dalam sekali panggang. Menurut informasi yang diterima ini dilakukan di salah satu daerag d kab. Tegal, Jawa Tengah

Cara bikinnya tidaklah terlalu beda dengan bikin sate pada umumnya. Yang membedakan adalah cara memanggang satenya. Setelah ditusuk, tusukan-tusukan sate tersebut kemudian di ditusukan pada sebuah pohon pisang lalu dibuat semacam dua tumpuan untuk bisa diputar-putar.
Jadilah sate lezat dengan cara memasak yang unik. (jeu)

Wednesday, 15 April 2015

Cara memasak Ayam Bakar ala Palestina

Cara memasak ayam bakar memang sudah hal yang lumrah di Indonesia. Banyak cara dan teknik untuk mendapatkan citarasa ayam bakar yang enak, empuk dan kaya akan aroma rempah. Bagi kebanyakan orang, memakan ayam bakar itu enak karena ada bagian-bagian yang sedikit gosong. Apalagi kulit tebalnya yang agak gosong rasanya sangatlah nikmat, karena kulit yang agak tebal kaya akan lemak. Sehingga bila dibakar akan timbul rasa yang khas. Ketika kita melakukan perjalanan, sepanjang jalan pasti kita temukan aneka warung makan yang menyajikan masakan berbahan utama ayam, atau daging sejenisnya. Ada ayam bakar, ada ayam penyet, ada nasi goreng ayam, ada rica-rica ayam, ada soto ayam dan lain sebagainya. Lauk ayam di sekitar kita sudah bukan hal yang susah didapat. Setia kita ke warung makan disitu pasti banyak yang menawarkan lauk ayam. Entah itu di warung masakan padang, warung tegal, satau warung-warung tenda di pinggir jalan.
Lain halnya di tempat lain, di Palestina misalnya. Dimana sekilas bila kita mendengar kata Palestina pasti fikiran kita akan langsung tertuju kepada ; perang, Gaza, Yahudi, Israel, Penjajahan, dan lain sebagainya. Nah, pada artikel saya kali ini akan sedikit memberikan informasi sisi lain dari negeri Palestina. Yaitu Cara memasak Ayam Bakar ala Palestina. Kita akan terkagum-kagum dengan cara memasaknya. Dengan segala keterbatasan, mampu membuat sebuah inovasi dalam cara memasak.

Bahan yang di perlukan diantaranya :
- 2 - 5 ekor ayam potong segar (sesuai kebutuhan)
- Air secukupnya

Sedangkan bumbu-bumbunya :
- 10 biji lombok merah pajang
- 10 siung bawang putih
- 10 siung bawang merah
- 10 biji tomat merah segar
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Kecap secukupnya
- Saus pedas secukupnya

Untuk alat masaknya sangatlah ramah lingkungan dan sangatlah sederhana. Silakan anda sediakan :
- 5 kaleng bekas tempat biskuti
- 5 batang besi panjangnya 50 cm
- 5 nampan dari alumunium

Cara memasaknya :
1. Susun perkakas/alat masak sedemikan rupa sehingga seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar susunan alat masak yang sudah dimasukan di dalamnya bumbbumbu
2. Kemudian masukan bumbu-bumbu seperti ; lombok panjang merah, bawang putih, bawang merah, garam dan gula, kecap dan saus ke dalam nampan alumunium
3. Tempatkan ayam potong segar di atas batang besi, ditusukan mirip seperti ketika membuat sate. Bisa dilihat seperti dibawah ini :

Ayam ditusukan pada batang besi seperti sate
4. Kemudian letakan kaleng bekas tempat biskuit di atasnya. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar ayam sudah ditutup dengan kaleng bekas tempat biskuit
5. Bakar dengan raanting-ranting kayu hingga panasnya merata diseluruh bagian.
6. Setelah kurang lebih 1 jam silakan anda angkat kaleng bekas tempat biskuitnya kemudian ayam sudah matang dan siap untuk disantap.

Setelah matang ayam kelihatan berwarna kuning keemasan

Demikianlah Cara memasak Ayam bakar ala Palestina yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat. Adapun artikel ini dibuat bukan langsung penulis yang mempraktekan, tetapi dari sumber timeline Abdullah Onim seorang WNI yang menetap di Gaza Palestina.
(jeu)

Friday, 10 April 2015

Resep Membuat Tahu Pong

Tahu pong sangat populer di masyarakat Jawa Tengah khususnya kota Semarang. bahkan ada suatu daerah Semarang yang jual makanan khasnya yakni tahu pong. Tahu pong yang enak banyak yang menyukainya. Karena tekstur yang khas dari tahu akan membuat lidah tidak mudah lupa akan rasa dengan perpaduan tekstur lembutnya. Nah, bagaimana cara membuat tahu pong yang enak? Kita bisa menghadirkan di rumah kita sendiri kok tanpa harus keluar rumah untuk menikmati tahu pong.
Bagaimana cara membuatnya?
Siapkan bahan-bahanya:
- 10 potong tahu putih segar
- Minyak goreng 1/2  liter

Bumbubumbunya :
- 1 sendok teh tumbar
- 1 sendok teh garam halus
- 3 siung bawang putih

Cara memasak :
1. Haluskan bawang putih, garam, tumbar kemudian larutkan dengan air secukupnya
2. Taruh di wadah terpisah kemudian rendam tahu dengan larutan bum tadi. Sebelumnya belah menyilang sisi permukaan tahu dengan pisau
3. Diamkan sampai 20 menit hingga dirasa bumbu telah meresap pada tahu
4. Panaskan minyak goreng di wajan
5. Kemudian goreng tahu pada minyak goreng yang panas. Lakukan penggorengan hingga benar-benar garing
6. Siap disajikan

Demikian resep yang bisa kami bagikan semoga bermanfaat. (jeu)

Resep Chef Jeu : Nasi Goreng Sawi

Resep kali ini untuk membuat Nasi Goreng Sawi. Menu nasi goreng sudah tidak asing kita dengar. Sangat cocok disantap ketika di malam hari dikala gerimis atau hujan turun. Dinginnya malam paling enak menyantap Nasi Goreng Sawi. Disamping penuh citarasa juga dipadukan dengan sayuran hijau yang segar. Selain enak juga sangat menyehatkan. Menu kali ini sangal sederhana dalam memasaknya namun sangat mewah soal rasa. Apa rahasia bumbunya? Bagimana cara memasaknya? Lanjutkan untuk membacar artikel ini sampai habis.

Bahan yang perlu dipersiapkan ?
- 1 piring nasi putih 'mrisih' (tidak lengket)
- Sayur sawi secukupnya
- 2 butir telur ayam
- 1 buah tomat

Bumbu-bumbunya ?
- 2 siung bawang putih
- 2 siung bawang merah
- 1 sendok teh garam (secukupnya)
- 2 buah lombok merah panjang
- 1 sendok teh gula pasir

Cara memasaknya ?
1. Haluskan bumbu-bumbunya ; bawang putih, merah, lombok, garam
2. Potong-potong sayur sawi dengan potongan sedikit besar-besar
3. Panaskan wajan dengan minyak goreng secukupnya untuk menumis
4. Masukan bumbu yang telah dihaluskan, tumis sampai tercium bau harum kemudian masukan sayura sawi lalu nasi putihnya. Tambahkan sedikit gula pasir
5. Masak sampai matang dengan cara diaduk-aduk. Tandanya warna nasi sudah mulai kemerah-merahan dan sayur mulai layu
6. Siap dihidangkan dengan potongan tomat diiris bentuk piringan

Demikian resep yang bisa kami bagi semoga bermanfaat. (jeu)